Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tak mampu menahan air matanya saat menyampaikan pidato pada Puncak Hari Guru Nasional 2024 yang diadakan di Velodrome, Jakarta Timur. Di hadapan ribuan guru yang hadir, Presiden dengan suara bergetar menyampaikan pengakuan tulus tentang tantangan yang masih dihadapi pemerintah dalam memenuhi kebutuhan para guru. “Kami paham, kami mengerti usaha kami, usaha menteri pendidikan dasar dan menengah, usaha menteri keuangan, kami sadar apa yang kita berikan pengumuman hari ini belum, belum yang saudara-saudara perlukan. Tapi lihatlah…,” katanya sambil meneteskan air mata.
Berikut adalah intisari pidato beliau yang kami rangkum menggunakan ChatGPT:
1. Penghormatan dan Apresiasi untuk Guru
Presiden RI mengawali pidatonya dengan menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diterima bangsa Indonesia, serta apresiasi mendalam kepada para guru. Beliau menegaskan bahwa guru adalah kunci kebangkitan bangsa, sebagai tonggak utama pendidikan yang mencerdaskan kehidupan masyarakat. Guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang membentuk karakter generasi muda untuk menghadapi masa depan.
Presiden juga berbagi pengalaman pribadi, mengakui bahwa keberhasilannya hingga menjabat sebagai Presiden adalah berkat didikan guru-guru yang gigih, bahkan ketika beliau mengaku sebagai siswa yang “bandel.” Pengalaman ini semakin memperkuat keyakinannya bahwa guru memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa.
2. Pendidikan sebagai Prioritas Utama Pemerintah
Presiden menegaskan komitmennya untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama. Hal ini tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025, di mana alokasi untuk sektor pendidikan menjadi yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Beliau menekankan bahwa keberhasilan suatu negara tergantung pada keberhasilan sistem pendidikannya.
Sebagai langkah nyata, pemerintah fokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai kebijakan strategis, seperti:
- Pengembangan pendidikan karakter: Memasukkan nilai-nilai budi pekerti, kebudayaan, dan teknologi dalam sistem pendidikan nasional.
- Perluasan akses pendidikan: Pemerintah bertekad menyediakan sarana pendidikan yang memadai, bahkan di daerah terpencil.
3. Kebijakan untuk Guru
Presiden mengumumkan serangkaian kebijakan yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan dan kinerja guru:
- Kesejahteraan Guru:
- Guru ASN akan menerima tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok.
- Guru non-ASN yang belum bersertifikasi akan mendapatkan bantuan tunjangan profesi sebesar Rp2 juta per bulan.
- Kemudahan Bekerja:
- Guru ASN diizinkan mengajar di sekolah swasta, menghilangkan hambatan birokrasi.
- Administrasi kinerja guru akan disederhanakan mulai tahun 2025, tanpa kewajiban unggah dokumen berbasis poin.
- Pengembangan Kompetensi Guru:
- Mulai 2025, pemerintah menyediakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi lebih dari 86 ribu guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1.
- Guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan akan diberi bantuan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Presiden menyoroti pentingnya infrastruktur pendidikan yang memadai. Pada tahun 2025, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp17,15 triliun untuk:
- Renovasi 10.440 sekolah negeri dan swasta.
- Pelaksanaan swakelola di sekolah-sekolah, dengan melibatkan sumber daya lokal untuk memastikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat.
- Penyediaan televisi canggih di setiap sekolah untuk meningkatkan akses pembelajaran, terutama di daerah terpencil. Program ini dijadwalkan selesai dalam waktu tiga bulan mendatang.
Presiden menegaskan bahwa sekolah harus menjadi pusat pembangunan nasional, dan fasilitasnya harus memenuhi standar, seperti memiliki gedung yang layak, ruang belajar yang baik, serta fasilitas sanitasi yang memadai.
5. Visi Pendidikan Nasional
Presiden menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang tidak hanya berbasis ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan karakter. Sistem pendidikan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto difokuskan pada:
- Pengembangan pendidikan karakter: Mengintegrasikan nilai-nilai budi pekerti, cinta tanah air, dan keberanian menghadapi tantangan.
- Pendidikan berbasis teknologi: Meningkatkan keterampilan digital untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.
- Meningkatkan mutu pendidikan: Mendorong guru untuk tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga membimbing siswa menjadi individu yang tangguh, berkarakter, dan mandiri.
6. Penghormatan terhadap Sejarah dan Jasa Guru
Presiden menyebutkan bahwa peran guru tidak hanya membangun generasi muda, tetapi juga telah terbukti dalam sejarah perjuangan bangsa. Beliau mengingatkan bahwa tokoh-tokoh nasional seperti Ki Hajar Dewantara dan Panglima TNI pertama adalah mantan guru. Hal ini menunjukkan bahwa profesi guru memiliki kontribusi besar dalam membentuk peradaban Indonesia.
Presiden juga mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pendahulu yang telah memberikan fondasi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
7. Komitmen untuk Pemerintahan yang Bersih
Sebagai bagian dari pembangunan pendidikan yang berkelanjutan, Presiden menyatakan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Beliau mengingatkan bahwa kebocoran anggaran akibat korupsi, penyelundupan, dan manipulasi adalah hambatan besar bagi kemajuan bangsa.
Presiden menyerukan seluruh jajarannya untuk bekerja keras, teliti, dan berani dalam memanfaatkan setiap rupiah anggaran negara demi kesejahteraan rakyat.
8. Program Inovatif untuk Anak Bangsa
Presiden mencanangkan program pemberian makanan bergizi bagi seluruh anak-anak Indonesia, termasuk ibu hamil. Walaupun awalnya dianggap mustahil, beliau meyakini bahwa dengan semangat kerja sama dan keberanian, program ini dapat diwujudkan untuk meningkatkan kualitas generasi mendatang.
9. Penutup dengan Apresiasi dan Harapan
Presiden mengakhiri pidatonya dengan menyampaikan penghargaan kepada para guru atas dedikasi dan pengorbanan mereka. Beliau mengakui bahwa upaya yang dilakukan pemerintah saat ini masih jauh dari sempurna, tetapi beliau berjanji akan terus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para guru.
Dalam suasana yang penuh kehangatan, Presiden juga memberikan penghormatan kepada para menteri dan mengajak mereka untuk menghibur para guru sebagai simbol penghargaan.
Pesan Utama
Presiden menekankan bahwa pendidikan adalah kunci bagi kebangkitan bangsa, dan guru adalah pilar utama dari sistem pendidikan tersebut. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki dan mendukung pendidikan Indonesia agar menghasilkan generasi yang hebat, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global.